DETEKTOR NON INVERTING DENGAN Vref =
0
Untuk Mengetahui Rangkaian OP-AMP
sebagai detektor non inverting
Untuk Mengetahui Prinsip kerja
OP-AMP sebagai detektor non inverting
·
RESISTOR
GAMBAR 1. RESISTOR
Resistor merupakan
salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang
mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua
komponen elektronika.Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang
melewatinya (V=IR).Cara menghitung nilai resistor dapat dilihat pada gambar2
dan gambar 3.
GAMBAR 2. WARNA GELANG RESISTOR
GAMBAR 3. CARA PENGHITUNGAN BESAR RESISTANSI RESISTOR
LANGKAH-LANGKAH :
·
MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE
WARNA GELANG KE-1 (PERTAMA)
·
MASUKKAN ANGKA LANGSUNG DARI KODE
WARNA GELANG KE-2
·
MASUKKAN JUMLAH NOL DARI KODE
WARNA GELANG KE-3 ATAU PANGKATKAN ANGKA TERSEBUT DENGAN 10 (10N)
·
MERUPAKAN TOLERANSI DARI NILAI
RESISTOR TERSEBUT
CONTOH :
GELANG KE 1 :
COKLAT = 1
GELANG KE 2 :
HITAM = 0
GELANG KE 3 :
HIJAU = 5 NOL
DIBELAKANG ANGKA GELANG KE-2; ATAU KALIKAN 105
GELANG KE 4 :
PERAK =
TOLERANSI 10%
·
MAKA NILAI RESISTOR TERSEBUT
ADALAH 10 * 105 = 1.000.000 OHM ATAU 1 MOHM DENGAN TOLERANSI 10%.
·
OP-AMP
GAMBAR 4. OP-AMP
Penguat operasional atau
yang biasa disebut OP-AMP merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan
sambatan(coupling) arus searah yang memiliki faktor penguatan(gain)
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
·
GROUND
GAMBAR 5. GROUND
Ground adalah titik
kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan
dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
·
OSILOSKOP
GAMBAR 6. OSILOSKOP
Osiloskop
adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar
elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Penguat operasional (Operational
Amplifier) atau yang biasa disebut dengan Op-Amp, merupakan penguat elektronika
yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator,
penguataudio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC,
rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analoglainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk
rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat
operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada
tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu:
1. Gain tak berhingga.
2. Impedansi input tak berhingga.
3. Impedansi output bernilai 0.
Namun, dalam praktiknya Op-Amp
memiliki Gain dan Impedansi input yang sangat besar namun bukan tak berhingga
sehingga Impedansi output akan sangat kecil hingga mendekati nilai 0.
Gambar 7. Simbol Op-Amp
Dapat dilihat bahwa Op-Amp secara umum memiliki 4
pin, yaitu masukan inverting dengan tanda (-), masukan non-inverting
dengan tanda (+), masukan tegangan positif dan tegangan negatif dan pin
keluaran atau output.
Dalam Op-Amp, terdapat dua perbudaan bagi tegangan
yang diinputkan ke dalamnya. tegangan dapat dimasukan pada masukan inverting
dan juga dapat dimasukkan pada msukan non-inverting.
Pada masukan Inverting tegangan input akan
menghasilkan output dengan beda fasa 180 derjat atau dapat dikatakan gelombang
uotput akan terbalik dari gelombang input.
*. Detektor non inverting *
a. Dengan Vref = 0 Volt
Rangkaian detektor non inverting
Dengan menggunakan persamaan (1) maka Vi
= V1 dan Vref = V2 sehingga bentuk gelombang tegangan output Vo (V0 max =
+/- Vsat = AoL (V1-V2) )
maka:
Bentuk gelombang input dan gelombang output
Adapun kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) adalah seperti gambar
77.
Dengan Vi > 0 maka Vo = +Vsat dan sebaliknya
bila Vi < 0 maka Vo = -Vsat.
KURVA Karakteristik I-O
- Sebagai komparator, Op-amp akan menghasilkan nilai High atau Low. Konfigurasi komprator pada op-amp dengan tidak memberikan loop-feedback sebagaimana halnya rangkaian amplifier. Tegangan input pada terminal inverting dan non-inverting yang akan dibandingkan.
Jika tegangan input V1 pada terminal inverting lebih besar dari pada tegangan input V2 pada terminal non-inverting, maka output menjadi Low atau sebesar tegangan catu -Vee.Kebalikannya, jika tegangan input V1 pada terminal inverting lebih kecil daripda tegangan input V2 pada terminal non-inverting, maka output op-amp berubah menjadi High atau setara tegangan +Vcc.
5.Gambar Rangkaian [kembali]
a. sensor UV pada malam hari
b. vibration sensor
c. sound sensor
6. Video [kembali]
Rangkaian Percobaan detector non inverting dengan Vref=0
DisiniDownload Video simulasi detector non inverting dengan Vref = 0
Disini
Download Datasheet LM 741 disini
Download Datasheet Resistor disini
HTML >> DISINI